Denganmengacu kepada Silsilah KH. Muhammad Shiddiq (Jember) dan KH. Abdul Hamid (Pasuruan), di dapat informasi, silsalah Mbah Sambu adalah sebagai berikut : 01. Sayyid Abdurrachman al-Basyaiban alias Mbah Sambu (Lasem) 02. bin Sayyid Muhammad Hasyim. 03. bin Sayyid Abdurrachman al-Basyaiban 04. bin Sayyid Abdullah 05. bin Sayyid Umar.
HAULKH. ABD. HAMID PASURUAN. Senin, 21 Januari 2013. KH Abdul Hamid. Semua Orang Merasa Paling Disayang. KH. Abdul hamid Lahir pada tahun 1333 H, di Desa Sumber Girang, Lasem, Rembang, Jawa Tengah.Wafat 25 Desember 1985. "Kiai Hamid dulu sangat keras," kata Kiai Hasan Abdillah. Kiai Hamid lahir di Sumber Girang, sebuah desa di Lasem
Jikaanda seorang penyelam, maka cobalah untuk mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.
Makan disini ya," kata beliau. Diruang tengah hidangan sudah ditata. "Maaf ya, lauknya seadanya saja. Sampeyan tidak bilang dulu sih" kata Kiai Hamid dengan ramahnya. Said merasa di sindir, sejak itu dia percaya Kiai hamid adalah seorang wali. - Asmawi gundah gulana. Ia harus membayar hutang yang jatuh tempo.
Sepasangmanusia yang berbahagia ini dinikahkan oleh KH Hamid Pasuruan. Memang, KH Muhammad, abah Gus Yus, menitipkan dua putranya yakni Gus Nadzir dan beliau untuk dinikahkan kiai yang dikenal waliyullah tersebut. Kata Mutiara (6) Keagamaan (52) Khutbah Jum'at (15) Pendiri Darus Sholah (8) Terjemahan Kitab Aswaja (1) Tokoh (14) Wawasan (3
Kiai Hamid dulu sangat keras," kata Kiai Hasan Abdillah. Kiai Hamid lahir di Sumber Girang, sebuah desa di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, pada tahun 1333 H. Ia adalah anak ketiga dari tujuh belas bersaudara, lima di antaranya saudara seibu.
8 alamat pp.salafiyah di Jl.KH.Adb.Hamid VIII No.14 Purworejo Kota Pasuruan dan Alamat di Krampyangan, Bugul kidul 9. di pondok Kasingan, Rembang, Talangsar 10.Beliau meninggal dunia atau wafat Pada tanggal 25 Desember tahun 1982 M atau robiul awal 1403 H
5I2K. PASURUAN, Radar Bromo–Haul KH. Abdul Hamid akan digelar Kamis ini 5/10. Mulai kemarin 4/10, peserta haul pun berdatangan. Di antaranya, puluhan warga pulau Gili Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura . Mereka tiba di Pelabuhan Pasuruan dengan naik kapal selama sekitar 4 jam. Lalu naik becak, ojek dan kendaraan lain ke lokasi haul. Rohman, 51, salah seorang warga Gili Mandangin mengaku rutin menghadiri haul Mbah Hamid sejak 2003. Ia memang sengaja datang untuk mencari berkah. “Saya datang bersama istri. Juga ada tetangga yang rutin hadir. Jumlahnya sekitar 50 orang,” kata pria yang kemarin bersarung dan berpakaian hitam tersebut. Bukan hanya dia. Tiap tahun menurutnya, ada empat kapal yang rutin mengantar jamaah. Tetapi tahun ini hanya satu kapal. “Nelayan sedang paceklik di daerah kami. Jadi yang datang berkurang. Biasanya empat kapal. Sekarang cuma satu kapal,†tuturnya. Menurutnya, mayoritas yang rutin hadir adalah alumni pondok salafiah. Juga wali santri yang mondok di pondok tersebut. “Kalau saya bukan alumni. Yang alumni istri saya,” ungkapnya. PASURUAN, Radar Bromo–Haul KH. Abdul Hamid akan digelar Kamis ini 5/10. Mulai kemarin 4/10, peserta haul pun berdatangan. Di antaranya, puluhan warga pulau Gili Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura . Mereka tiba di Pelabuhan Pasuruan dengan naik kapal selama sekitar 4 jam. Lalu naik becak, ojek dan kendaraan lain ke lokasi haul. Rohman, 51, salah seorang warga Gili Mandangin mengaku rutin menghadiri haul Mbah Hamid sejak 2003. Ia memang sengaja datang untuk mencari berkah. “Saya datang bersama istri. Juga ada tetangga yang rutin hadir. Jumlahnya sekitar 50 orang,” kata pria yang kemarin bersarung dan berpakaian hitam tersebut. Bukan hanya dia. Tiap tahun menurutnya, ada empat kapal yang rutin mengantar jamaah. Tetapi tahun ini hanya satu kapal. “Nelayan sedang paceklik di daerah kami. Jadi yang datang berkurang. Biasanya empat kapal. Sekarang cuma satu kapal,†tuturnya. Menurutnya, mayoritas yang rutin hadir adalah alumni pondok salafiah. Juga wali santri yang mondok di pondok tersebut. “Kalau saya bukan alumni. Yang alumni istri saya,” ungkapnya. Artikel Terkait
kata mutiara kh hamid pasuruan